Rabu 08 Apr 2015 09:31 WIB

The Fed tak Harus Menaikkan Suku Bunga Sampai 2016

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
The Federal Reserve Bank of New York (File)
Foto: en.wikipedia.org
The Federal Reserve Bank of New York (File)

REPUBLIKA.CO.ID,  BISMARCK - Presiden The Federal Reserve Bank of Minneapolis Narayana Kocherlakota menyatakan the Fed masih bisa menunggu sampai semester kedua 2016 untuk menaikkan suku bunga. Selanjutnya, suku bunga the Fed secara bertahap bisa mencapai 2 persen pada akhir 2017. 

Pernyataannya kepada wartawan tersebut memberi kesan dia semakin khawatir ekspektasi pasar terkait kenaikan suku bunga dalam waktu dekat bisa meruntuhkan pemulihan ekonomi. "Pembicaraan (tentang kenaikan suku bunga) itu sendiri adalah pengetatan kebijakan. Saya khawatir tentang pembicaraan yang sedang berlangsung tentang pengetatan kebijakan moneter menjadi hambatan pada kinerja ekonomi baik dari segi pertumbuhan dan hasil pekerjaan," kata Kocherlakota seperti dilansir Reuters, Selasa (7/4). 

Kebanyakan pembuat kebijakan the Fed, termasuk Janet Yellen, percaya Fed perlu mulai menaikkan suku bunga tahun ini karena pasar tenaga kerja membaik dan tekanan inflasi mulai rendah. Bank sentral AS telah mempertahankan suku bunga mendekati nol sejak Desember 2008. 

Beberapa kebijakan yang lebih agresif Fed bahkan ditekan untuk menaikkan suku bunga pada awal Juni. Hal itu memperingatkan jika menunggu terlalu lama bisa memaksa the Fed menaikkan biaya pinjaman secara tajam untuk mencegah lonjakan inflasi potensial yang tidak diinginkan. 

"Saya tetap percaya bahwa hal itu akan menjadi kesalahan untuk meningkatkan jangkauan target suku bunga the Fed pada tahun 2015. Karena tingkat pekerjaan masih rendah dan inflasi terlalu rendah," imbuhnya. 

The Fed akhirnya akan menaikkan biaya pinjaman jangka pendek menjadi 3 persen atau 3,25 persen, namun tidak sampai setidaknya 2018. Sebagian besar pejabat the Fed melihat tingkat mendekati level pada akhir 2017. 

Lonjakan pertumbuhan pekerjaan tahun lalu telah membatu mendorong tingkat pengangguran AS turun menjadi 5,5 persen, meskipun inflasi telah tertinggal di bawah target Fed 2 persen selama bertahun-tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement