REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan kandungan minyak dan gas (Migas) di wilayah Pulau Lerelerekang yang sebelumnya disengketakan antara Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan Pemkab Majene, Sulawesi Barat akan dikelola Pertamina
"Telah diputuskan pemerintah pusat bahwa Blok Migas di wilayah Kepulauan Lerelerekang terletak di Perairan Selat Makassar antara Kota Baru dan Majene akan dikelola Pertamina," kata Gubernur Sulbar, Jumat (3/4).
Ia mengatakan telah dijalin kesepakatan bersama di Istana Wakil Presiden dan difasilitasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dengan dihadiri Menteri ESDM mengenai pembagian Migas di wilayah Lerelerekang yang sebelumnya disengketakan kedua wilayah.
"Kesepakatan itu dijalin dengan dihadiri Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, dan Gubernur Kalsel H Rudy Arifin Sudirman Said, Bupati Majene Kalma Katta, dan saya sendiri sebagai Gubernur Sulawesi Barat," kata Gubernur Sulbar.
Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan Pemkab Majene, Sulawesi Barat akhirnya sepakat untuk mengelola minyak dan gas (Migas) di sembilan blok dan sepakat pembagian Participation Interest (PI) masing-masing 50 persen dari 10 persen yang diberikan perusahaan yang mengelola Migas di wilayah Lererekang yang merupakan Blok migas Sebuku.
Informasi yang dihimpun, berdasarkan data tekhnis lapangan, Blok Sebuku yang terletak di perairan Lari-larian, Kecamatan Pulau Sebuku itu memiliki cadangan gas sekitar 370 billion cubic feet (BCF).
Hasil DST test di sumur Makassar Strait-4 menunjukkan adanya kandungan 40 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCF/D) gas dan 50 BPD condensate. Rencananya gas akan dialirkan melalui pipa di dasar laut sepanjang 300 kilometer ke Senipah, Bontang - Kalimantan Timur
"Pemerintah di Sulbar menerima kesepakatan itu, dan dianggap sebagai keputusan yang seadil-adilnya untuk masing masing wilayah yang selama ini mensengketakan kepemilikan Pulau Lerelerekang," katanya.