REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Hasil produksi jagung di Gorontalo terus meningkat sehingga menarik minat investor untuk membangun pabrik pakan ternak disana. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan saat ini sudah dua perusahaan yang menyatakan siap untuk menanamkan modalnya, dengan cara membangun pakan ternak di Gorontalo.
Dia menjelaskan, untuk tahun 2014 lalu hasil produksi tanaman Jagung petani Gorontalo mencapai 600 ribu ton, sedangkan untuk tahun 2015 ini, pemerintah Provinsi Gorontalo sudah menargetkan produksi bisa mencapai 1 juta ton. Rusli menegaskan, dengan program pertanian yang selalu membantu petani baik pengadaan bibit Jagung, pupuk, maupun alsintan, maka target 1 juta ton bisa tercapai, apalagi saat ini sejumlah wilayah mulai melaksanakan panen.
Menurut dia, saat ini memang Gorontalo belum memiliki pabrik pakan ternak, sehingga dengan produksi jagung yang setiap tahun terus meningkatkan maka dua perusahaan yakni PT Harim dan PT Chaeron, tertarik dan akan membangun pabrik. Dia menjelaskan, dua perusahaan memang selama ini sudah menjajaki untuk berinvestasi pada pembangunan pakan ternak, dan Pemerintah Provinsi Gorontalo maupun kabupaten senantiasa membantu untuk terealisasinya pabrik tersebut.
"Memang dua perusahaan tersebut selama ini banyak membantu petani terutama memasarkan hasil produksi jagung, sehingga begitu ada keinginan untuk membangun pabrik pakan ternak, mendapat respon yang positif," kata Rusli, Juat (3/4).
Menurut dia, jika Gorontalo sudah memiliki pabrik pakan ternak beberapa tahun ke depan, maka program pemerintah untuk selalu mengembangkan komoditi tersebut, terus berkesinambungan serta perekonomian masyarakat khususnya petani makin meningkat pula. Rusli mengungkapkan, selama ini hasil produksi jagung Gorontalo yang setiap tahun mengalami peningkatan, hanya di ekspor ke Negara tetangga seperti Filipina, Korea dan Malaysia.
Selain itu, ada sejumlah pengusaha pengumpul yang banyak melayani permintaan kebutuhan jagung dari sejumlah daerah di luar Gorontalo seperti Manado, Minahasa, Surabaya dan beberapa daerah di Pulau Jawa.
"Kita memiliki bahan baku untuk menunjang pabrik pakan ternak tersebut, sehingga investor harus serius dengan rencana tersebut, apalagi pemerintah akan membantu," kata Rusli.