REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atase Perdagangan Indonesia untuk Amerika Serikat, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, impor kopi Indonesia ke AS pada 2014 lalu meningkat 11,29 persen. Made meyakini peningkatan ini didukung oleh gencarnya Indonesia mengikuti pameran Specialty Coffee Association of America yang digelar setiap tahun di negeri Paman Sam tersebut.
"Berdasarkan data dari U.S Department of Commerce, Bureau of Cencus, impor kopi AS dari Indonesia pada 2014 mencapai 323,10 juta dolar AS," ujar Made dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (3/4).
Sementara itu, impor kopi AS dari dunia pada tahun lalu sebesar 5,88 miliar dolar AS atau meningkat 10,46 persen dibandingkan 2013. Made mengatakan, saat ini Indonesia berada di peringkat enam sebagai negara pengimpor kopi ke AS, dengan pangsa pasar sebesar 5,49 persen. Posisi Indonesia berada di bawah Brasil (22,80 persen), Kolombia (19,79 persen), Vietnam (8,48 persen), Kanada (6,56 persen), dan Guatemala (6,13 persen).
"Pada 2014 Indonesia naik peringkat dari tahun sebelumnya, dan peningkatan nilai ekspor tersebut merupakan hasil dari keikutsertaan Indonesia dalam pameran SCAA," kata Made.
Menurut Made, tren para roaster di AS yakni membeli kopi dengan mengunjungi langsung perkebunan kopi di setiap negara. Selama ini, para roaster tersebut hanya mengunjungi negara-negara yang letak geografisnya dekat dengan AS. Made mengatakan, untuk menarik minat para roaster tersebut, pada pameran SCAA tahun ini Indonesia akan memutarkan film tentang perkebunan kopi.
Pada 2015 ini, Indonesia akan menjadi negara peserta dalam pameran SCAA yang akan digelar pada 9-12 April 2015 di Seattle. Di pameran tersebut, Indonesia akan membawa 39 jenis kopi dari Sumatera, Jawa, Flores, Sulawesi, Bali, dan Papua.