REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menginginkan rute tol laut bisa sampai ke Papua agar membantu proses pembangunan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musa'ad mengatakan, Pemprov telah meminta pemerintah pusat untuk memperpanjang rute tol laut hingga ke wilayah Papua.
"Kami usulkan supaya mempermudah, mempercepat, mengurangi tingkat kemahalan di pegunungan, baiknya tol laut sampai Papua juga," ujarnya, Sabtu (28/3).
Bila tidak ada perubahan, kata Musa'ad, maka rute tol laut hanya akan sampai di Pelabuhan Sorong, Papua Barat. Menurutnya, hal ini tidak akan cukup untuk menurunkan harga barang di Papua, khususnya di wilayah pegunungan.
"Kalau cuma sampai Sorong, Papua Barat, itu belum menyelesaikan masalah," ujarnya.
Dia mengaku, Pemprov telah menawarkan dua alternatif pelabuhan jika pemerintah pusat setuju memperpanjang rute tol laut hingga ke Papua. Bila disetujui, tol laut akan ditempatkan antara di Biak atau di Mimika. Dia mengatakan pelabuhan yang ada di Kabupaten Mimika telah memenuhi syarat hanya perlu dilakukan sedikit pembaharuan.
"Pelabuhan Pomako, Mimika, sudah cukup tinggal dipoles sedikit bisa jadi pelabuhan yang strategis," ucapnya.
Posisi Kabupaten Mimika dianggap Musa'ad sangat strategis untuk menjadi tempat transit barang untuk beberapa Kabupaten di pegunungan. Dari Mimika ada jalur menuju Paniai. Selain itu, akan ada jalur jalan ke Deiyai, Dogiyai, Nabire, lalu bisa ke Puncak, Intan Jaya sehingga bisa memperpendek arus barang. Ia optimistis pemerintah pusat akan mengabulkan hal tersebut guna membantu mempercepat proses pembangunan di Papua.
"Kalau dari opini dan pernyataan-pernyataan yang disampaikan berbagai pihak pusat, sepertinya ada respon positif atas permintaan tersebut, tapi nanti pada saat Musrembangnas akan jelas, dan di Mursrembangprov juga akan kami pertegas," ucapnya.