REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang dan Cina pada 23-28 Maret mengangkat isu yang menekankan Indonesia sebagai basis produksi.
"Indonesia membutuhkannya (menjadi basis produksi) guna menciptakan lapangan kerja dan mengatasi pengangguran," katanya, Sabtu (28/3).
Franky mengatakan kebijakan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja adalah melalui industri bernilai tambah dan tidak mengekspor barang mentah.
"Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Jepang dan Cina menyebutkan Indonesia meminta tidak hanya dijadikan sebagai pasar tapi juga sebagai basis produksi. Presiden juga menegaskan Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah," katanya.
Isu lain yang diangkat dalam kunjungan ke dua negara tersebut, lanjut Franky, yakni terkait komitmen perlindungan nasional.
Perlindungan nasional diwujudkan dalam penggunaan komponen lokal melalui dikedepankannya BUMN sebagai pelaksana proyek pemerintah di bidang infrastruktur maupun perlindungan terhadap industri komponen nasional.
Pemerintah menawarkan investasi di bidang infrastruktur, pengembangan kawasan industri dan industri maritim. Terlebih investasi Cina di sektor infrastruktur di masa depan akan cukup dominan.
Ia menambahkan, perlindungan kepentingan nasional dalam investasi non infrastruktur diwujudkan melalui investasi untuk peningkatan ekspor, sekaligus mengurangi impor, dan peningkatan penggunaan komponen lokal di semua sektor investasi.