Jumat 27 Mar 2015 17:48 WIB

ESDM: Kenaikan BBM Diumumkan Malam Ini

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas menjaga SPBU yang menjual harga BBM setelah diturunkan pemerintah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas menjaga SPBU yang menjual harga BBM setelah diturunkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk mengumumkan kenaikan harga BBM pada Jumat (27/3) malam ini nanti. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral IGN Wiratmaja Puja mengatakan, masyarakat diminta untuk bersabar menunggu keputusan pemerintah ini. Kenaikan harga BBM sendiri mengacu pada kenaikan harga ICP atau minyak mentah Indonesia dan kondisi rupiah saat ini. 

"Sebentar lagi. Malam ini bisa diumumkan," ujar Wiratmaja. 

Mengenai besaran kenaikan, Wiratmaja masih belum mau membocorkan. Dia menyebut, kenaikan BBM untuk jenis solar dan premium tidak akan jauh dari angka saat ini, Rp6900 untuk premium di Jawa Madura Bali dan Rp6400 untuk solar di Jawa Madura Bali. 

"Tidak banyak. Naik sedikit," katanya lagi.

Wiratmaja membantah apabila kenaikan harga BBM akan mengikuti saran dari Pertamina. Pertamina sendiri menyarankan kenaikan harga BBM menjadi Rp8200 untuk premium dan Rp7450 untuk solar. 

Menteri ESDM Sudirman Said sendiri menyebut bahwa akan ada banyak aspek yang dipertimbangkan dalam penentuan kenaikan harga BBM selain faktor ICP dan Kurs Rupiah. Namun dia sendiri mengakui bahwa dia faktor itu menjadi pemberi pengaruh besar dalam penentuan kebijakan.

"Saya baca koran ikuti harga, saya kalkulasi Pertamina dan semua menyadari bahwa memang harga minyak bulan lalu trendnya naik walaupun sekarang kemarin turun atau netral, dan rupiah kita dalam sebulan terakhir pelemahan jdi memang kalkulasi harga di ekonomian memng naik," katanya.

Sudirman menyebut, dalam menentukan kenaikan harga nanti pemerintah tidak akan melupakan aspek sosial ekonomi di masyarakat. 

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Ritel Pertamina Achmad Bambang saat dikonfirmasi tidak menampik bahwa Pertamina menyarakan dua angka tersebut di atas. Namun, dirinya menegaskan bahwa keputusan akhir akan ada di pemerintah. Pertamina sendiri mengaku siap dengan apapun keputusan pemerintah. 

"Resminya ada di pemerintah. Berdasarkan rapat lalu masih ada perhitungan," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement