REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finace (Indef), Eko Listyanto khawatir rusaknya mesin cetak uang Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menyebabkan berkurangnya uang kertas yang layak edar.
"Kerusakan mesin cetak uang dapat membuat peredaran uang rupiah yang layak edar berkurang," katanya kepada ROL.
Menurutnya memang peredaran uang di pasar tidak serta merta menjadikan rupiah langka. Hanya saja dari segi kualitas uangnya kurang layak karena bukan uang baru cetak. "Uang kurang layak bisa masuk ke sirkulasi kembali jika suplai uang berkurang karena produksi yang terganggu oleh rusaknya mesin," ujarnya
Eko pun menilai keliru, jika ada yang beranggapan mesin cetak uang bermasalah menjadi penyebab merosotnya nilai tukar rupiah. Sebab melemahnya rupiah karena permintaan Dollar tidak sebanding dengan ketersediaan mata uang itu sendiri di bank.
"Selain itu menguatnya ekonomi Amerika juga berpengaruh pada melemahnya rupiah," ucapnya
Sebelumnya Sufmi melaporkan kerusakan mesin cetak uang pada Sidang Paripurna DPR Senin (23/3) kemarin. Ia menilai melemahnya nilai Rupiah diakibatkan kelangkaan karena ketidakmampuan Peruri memenuhi kebutuhan akan Rupiah di pasar.