Senin 23 Mar 2015 13:56 WIB

Atasi Hambatan Investasi Jepang ke Indonesia, BKPM MoU dengan JETRO

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Kepala BKPM Franky Sibarani
Foto: dokpri
Kepala BKPM Franky Sibarani

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan kerja sama promosi investasi dengan Japan External Trade Organization (JETRO) di Tokyo, Senin (23/3). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala Franky Sibarani dengan perwakilan JETRO.

Franky mengatakan kerjasama yang dilakukan BKPM dan JETRO penting untuk meningkatkan kualitas promosi potensi investasi Indonesia di kalangan investor Jepang serta memfasilitasi proses realisasi investasi kedua negara.

Menurutnya, melalui penandatanganan nota kesepahaman tersebut, JETRO akan mencari informasi investor yang serius menanamkan modal ke Indonesia. Penandatanganan MoU tersebut merupakan salah satu agenda kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Jepang, Senin-Rabu (23-25/3).

Franky menjelaskan, beberapa poin penting dalam kerjasama BKPM dan JETRO yakni kerjasama untuk melakukan fasilitasi bagi investor Jepang yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Bentuk fasilitasi tersebut antara lain,  pencarian mitra bagi investor Jepang yang ingin mengembangkan bisnisnya di Indonesia, pengusaha Indonesia yang ingin mencari mitra perusahaan Jepang, serta mengatasi hambatan investasi yang dialami investor dalam proses realisasi investasi. Selain itu, JETRO akan membantu peningkatan kapasitas pegawai BKPM dalam hal memberikan pelayanan prima kepada investor. Layanan BKPM terhadap investor Jepang mulai dilakukan sejak investor masih di Jepang melalui Kantor Perwakilan BKPM di Tokyo

“Saya kira peningkatan kapasitas ini penting untuk mendukung orientasi BKPM ke depan memberikan end to end service kepada investor, sejak merencanakan investasi, mengurus aplikasi perizinan dan melakukan fasilitasi ketika merealisasikan investasi hingga ke daerah,” jelas Franky dalam siaran pers, Senin (23/3).

Poin penting lainnya, kata Franky, yakni kesepakatan untuk kerjasama komunikasi dengan komunitas bisnis, berbagi informasi kebijakan dan pemanfaatan publikasi berkala. Menurutnya, hal tersebut, akan memperkuat penetrasi kantor perwakilan BKPM di Tokyo untuk menarik minat investor Jepang.

“Kantor perwakilan BKPM di Tokyo selama ini secara informal sudah bekerjasama dengan JETRO dalam penyelenggaraan promosi investasi. Dengan pelembagaan kerjasama ini, kantor perwakilan BKPM dapat memiliki medium yang pasti untuk menjaring minat dan mengawal komitmen investor Jepang menanamkan modal di Indonesia,” terang Franky.

BKPM mencatat sepanjang periode 2010-2014 realisasi investasi Jepang di Indonesia mencapai 12,10 miliar dolar AS. Dalam kurun waktu tersebut, Jepang selalu masuk lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Bahkan pada tahun 2013, Jepang menjadi negara terbesar dalam realisasi investasi ke Indonesia senilai 4,7 miliar dolar AS. Namun, investasi Jepang menurun pada tahun 2014, Jepang berada di urutan kedua negara yang menanamkan modalnya di Indonesia dengan nilai investasi 2,7 miliar dolar AS.

“Kami berharap kerjasama dengan JETRO dapat meningkatkan kembali investasi Jepang ke Indonesia. BKPM sendiri menargetkan realisasi investasi Jepang tahun 2015 sebesar 3,42 miliar dolar AS,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement