REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Tidak kurang dari 700 pelaku industri dari 50 negara akan berkumpul di Doha untuk membahas peluang dan tantangan terkait sistem bank dan keuangan syariah. Hal itu merupakan bagian dari Konferensi Internasional Ekonomi dan Finansial Islam ke-10 yang berlangsung pada 23 hingga 24 Maret.
Seperti diberitakan The Peninsula Qatar, konferensi tahun ini mengusung tema 'Aspek Institusi dalam Ekonomi, Moneter, dan Reformasi Finansial'.
Gelaran dua hari tersebut terdiri atas 39 sesi diskusi untuk membahas 158 makalah dan hasil penelitian tentang keuangan Islam. Beberapa topik menarik di antaranya adalah alat kebijakan moneter untuk mendukung likuiditas bank Islami, reformasi sistem bank Islami, kewirausahaan, dan lain-lain.
Qatar Islamic Bank (QIB) merupakan pendukung penuh acara tersebut. Sementara pelaksanaannya diorganisir oleh Fakultas Studi Islam Qatar, Bank Sentral Qatar, Institut Penelitian dan Pelatihan Islam, dan Asosiasi Internasional untuk Ekonomi Islam.
Konferensi ini diharapkan dapat menjadi ajang diskusi perkembangan dan tantangan zaman. Selain itu, konferensi juga dapat menjadi ajang pertukaran ilmu untuk mencari solusi masa depan dan terus mempromosikan pertumbuhan keuangan Islam.