Ahad 22 Mar 2015 16:00 WIB

Produksi Minyak Blok Cepu Diklaim akan Meningkat

Blok Cepu
Blok Cepu

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan produksi minyak Blok Cepu pada Juni 2015 akan meningkat dari rata-rata 40 ribu barel/ hari menjadi 75 ribu barel/ hari.

"Peningkatan produksi minyak Blok Cepu terjadi karena ada tambahan produksi sumur minyak baru di lapangan B," kata Direktur PT ADS Bojonegoro Ganesha Asykari di Bojonegoro, Ahad (22/3).

Hanya saja ia mengaku tidak hapal jumlah sumur minyak yang diproduksi di lapangan B, tapi produksi sekitar 75 ribu barel/ hari dihasilkan dari lapangan A dan B minyak Blok Cepu di Bojonegoro.

"Kenaikan produksi terjadi secara bertahap dimulai awal April dari rata-rata 40 ribu barel/hari sampai akhirnya mencapai 75 ribu barel/ hari," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan produksi minyak Blok Cepu sekitar 75 ribu barel/ hari tersebut nantinya akan didistribusikan ke pipa distribusi menuju laut lepas di Tuban, sekitar 40 ribu barel/ hari.

"Produksi 40 ribu barel/hari ditampung di Kapal Gagak Rimang, di tengah laut Tuban," katanya.

Lainnya, lanjut dia, sekitar 16 ribu barel/ hari, disalurkan menuju lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Tuban, karena menjadi jatah Pertamina.

"Sisanya diolah di kilang yang dikelola Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu," ucapnya.

Yang jelas, menurut dia, produksi minyak Blok Cepu, akan terus meningkat hingga mencapai produksi puncak sebesar 165 ribu barel/hari pada kwartal IV 2015.

"Produksi puncak minyak Blok Cepu direalisasikan setelah semua pembangunan fasilitas produksi selesai," ucapnya.

Namun demikian, ia mengaku belum tahu, kapan dimulainya pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, sebab belum ada pembelinya.

"Tapi harapan kami tahun ini sudah ada pembeli gas lapangan Jambaran-TBR, agar pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR bisa segera dimulai," ujarnya.

Dengan demikian, ia memperkirakan lapangan gas Jambaran-TBR sudah bisa berproduksi 2020, kalau sudah ada pembelinya.

"Pengembangan lapangan gas berbeda dengan pengembangan lapangan minyak yang sudah jelas pembelinya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement