Sabtu 21 Mar 2015 23:00 WIB

Tepung Kelapa dari Sulut Diminati Pasar Eropa

Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/5). Kelapa tersebut selanjutnya diolah menjadi kopra dan dijadikan minyak goreng dan tepung kelapa serta beberapa bahan makanan lainnya
Foto: FOTO ANTARA/Basrul Haq
Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/5). Kelapa tersebut selanjutnya diolah menjadi kopra dan dijadikan minyak goreng dan tepung kelapa serta beberapa bahan makanan lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Ekspor tempurung kelapa asal Sulawesi Utara ke negara-negara Eropa terus meningkat. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara T Hasudungan Siregar mengatakan pada awal Maret 2015 tepung kelapa kembali diekspor ke Inggris dan Jerman karena permintaan yang tetap tinggi.

Tepung kelapa yang diekspor ke Inggris sebanyak 51 ton dengan sumbangan devisa sebesar 94.605 dolar AS. Tepung kelapa yang diekspor ke Jerman sebanyak 26 ton dengan sumbangan devisa sebesar 48.230 dolar AS. Dia mengatakan tepung kelapa sangat diminati karena merupakan produk pangan yang dibutuhkan banyak orang. Selain itu, katanya, tepung kelapa asal Sulut telah diuji dan telah lulus standar internasional.

"Masuk ke pasar Eropa tidak mudah, kita harus melewati berbagai tes dan tepung kelapa asal Sulut mampu memenuhi semua kriterianya, sehingga permintaan terus berdatangan," ujarnya, Sabtu (21/3).

Dia mengatakan, para petani kelapa dan pengusaha di Sulut diharapkan memanfaatkan peluang tersebut, dengan meningkatkan kuantitas tepung kelapa yang kualitasnya standar internasional. Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) dari Sulut cukup beragam. Seperti di Eropa, yaitu Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur. Ada juga negara di Asia, Amerika, dan Afrika. Untuk itu bisa dipastikan untuk beberapa tahun ke depan, tepung kelapa menjadi satu di antara produk andalan ekspor Sulut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement