REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kerugian membuat Sharp Corp mengurangi 6.000 pekerja atau 10 persen dari total pekerjanya. Perusahaan itu akan melakukan restrukturisasi global senilai 200 miliar yen.
3.000 pekerja di Jepang dan 3.000 pekerja di luar Jepang akan dipensiunkan dini. Ini dilakukan setelah empat tahun belakangan Sharp merugi karena lesunya penjualan telepon pintar di Cina dan ketatnya persaingan, demikian dilansir Japan Today, Jumat (20/3).
Bulan lalu, kerugian Sharp diprediksi mencapai 30 miliar yen untuk tahun fiskal 2014 yang berakhir Maret ini.
CEO Sharp Corp, Kozo Takahashi dikabarkan telah bernegosiasi dengan para pemberi pinjaman Mizuho Financial Group Inc’s Mizuho Bank dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ untuk mengucurkan dana talangan kedua sejak 2012. 2012 lalu kedua bank memberi pinjaman 360 miliar yen yang akan dikembalikan 2015 ini.