Kamis 19 Mar 2015 19:36 WIB

Menko Perekonomian: Impor Gula Terindikasi Bermasalah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Sofyan Djalil
Foto: Republika/ Wihdan
Sofyan Djalil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengindikasikan adanya masalah di sektor impor gula. Ia berjanji akan memperbaiki sistem dalam tata niaga impor gula untuk menutup celah-celah potensi terjadinya perilaku korupsi pada sektor ini.

Sofyan mengatakan dalam kajian yang dilakukan KPK, membuktikan perlunya perbaikan kebijakan terkait tata niaga gula. Sistem yang ada saat ini masih membuka peluang terjadinya korupsi. Perbaikan sistem nantinya diharapkan mampu menutup kesempatan bagi mereka yang 'bermain' di sektor ini.

"Dengan perbaikan sistem, maka orang tidak akan terlibat proses korupsi karena sistem yang baik dan transparan akan menghindarkan potensi perilaku korupsi," katanya usai bertemu pimpinan lembaga antikorupsi di gedung KPK, Kamis (19/3).

Dalam studi tersebut, kata Sofyan, beberapa hal seperti mekanisme impor gula dan mekanisme pemberian jatah gula impor rafinasi menjadi fokus perbaikan ke depan. Kerjasama ini dilakukan sebagai bentuk program pencegahan yang dilakukan bersama lembaga pimpinan Taufiequrrahman Ruki ini.

"Bagi saya yang paling penting dari program KPK ini kita akan bisa membuat kebijakan dan berbagai hal dengan cara yang lebih baik lagi," ujarnya. Dalam kesempatan ini, Sofyan didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement