REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan program utama pemerintah dalam Gerakan Kewirausahaan Nasional 2015 adalah pemberdayaan pelaku usaha dan individu. Khususnya ketika Indonesia sudah berada di pintu Masyarakat Ekonomi Asean.
"Bentuk pelatihannya untuk pedampingan, skil, dan memberi akses modal berupa dana Bansos," tutur Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, beberapa waktu lalu. Sejarah sudah membuktikan, kutip Puspayoga, pertumbuhan ekonomi harus beriringan dengan rasio gini.
Oleh karena itu untuk memperkecil ketimpangan dalam masyarakat, pemerintah kembali memperkuat Koperasi dan UKM. Dimana koperasi akan mengawasi dan mendorong anggotanya, khususnya UKM. “Pelatihan sangat strategis karena ini sarana untuk mencapai pemerataan tadi. Kita semua punya keyakinan berdasarkan contoh-contoh, dimana koperasi yang besar akan mensejahteraakan anggota,” simpul dia.
Deputi bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM Prakoso Budi Susetiyo menambahkan, selain kepada pelaku usaha pelatihan diutamakan pada keluarga petani dan nelayan. Karena memang ketimpangan pendapatan selain di perkotaan juga mendera pedesaan. " Pelatihan nanti bukan saja dari skill, tapi juga pengetahuan atau informasi , seperti akses pasar, akses permodalan dari KUR BRI, LPDB, dan lainnya,” ujar dia.