REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA), Emirate Airlines, tetap akan memberi potongan harga pada sejumlah rute penerbangan ke AS setelah isu subsidi makin kuat.
Juru bicara Partnership for Open & Fair Skies, Carter Yang mengatakan, distimulus subsidi puluhan dolar AS, maskapai kawasan Teluk itu tidak lagi beroperasi mandiri.
"Promosi semacam ini bisa menjadi contoh bagaimana mereka coba bermain-main," kata Carter seperti dikutip Arabian Business, Rabu (11/2).
Emirate Airlines membantah tudingan ini. Menurut mereka, promo penerbangan murah adalah hal jamak dalam pemasaran penerbangan. Tudingan subsidi dinilai tidak relevan dan tidak mendasar yang hanya merusak hubungan kedua negara.
Awal pekan ini, Emirate Airlines meluncurkan promo tiket kelas ekonomi untuk penerbangan dari Dubai ke sembilan kota masuk AS dengan harga 1.299 dolar AS. Tiket ini akan dijual Kamis (12/3) dini hari untuk penerbangan 24 Maret hingga 10 Desember 2015.
Promo ini muncul beberapa hari setelah tiga maskapai bertarif hemat (LCC) asal AS, American Airlines, Delta Air Lines dan United Airlines merilis laporan yang menyebut Emirate Airlines, Etihad Airways, dan Qatar Airways menerima 42 miliar dolar AS subsidi.
Mereka menuding tiga maskapai UEA itu menerima dana subsidi Pemerintah AS melalui kerjasama bilateral AS dengan UEA. Dana itu diklaim harusnya digunakan untuk menyelamatkan tiga maskapai AS dari ambang kebangkrutan.