REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Raja Salman menyampaikan pidato perdananya di Istana Al-Yamama, Selasa (11/3). Pidato tersebut merupakan kali pertama ia sampaikan sejak ia naik takhta menjadi Raja Arab Saudi.
Dalam pidato perdananya, ia berjanji rendahnya harga minyak tidak akan mempengaruhi stabilitas pembangunan negara kilang minyak tersebut. Raja yang baru berusia 79 tahun itu juga berjanji akan terus memperjuangkan semua kepentingan dunia arab dan islam.
Saudara tiri dari Raja Abdullah itu juga akan terus melanjutkan eksplorasi minyak dan gas meskipun harga minyak mentah telah turun hampir separuh dari harga pertengahan tahun lalu. Ia pun menjanjikan akan melakukan perbaikan nasional dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Saya akan terus memberikan kepedulian dan perhatian saya kepada setiap warga negara di negeri ini," kata Salman dalam pidatonya, seperti yang dilansir dari AP, Rabu (11/3).
Raja Salman pun menegaskan, bahwa semua bangsa di Arab Saudi akan sama derajatnya di matanya. Ia juga menjanjikan perbaikan dalam bidang pendidikan dan layanan kesehatan, serta mencari solusi mengenai kelangkaan perumahan murah.
Sepanjang pidatonya selama 10 menit dari istana al-Yamama di ibukota, Raja Salman juga mengutarakan tekadnya untuk terus mendukung pembentukan negara Palestina dengan ibukota di Yerusalem.
"Saya akan terus membela isu-isu Arab dan Islam", tegasnya.
Salman, yang naik takhta setelah saudara tirinya Raja Abdullah meninggal bulan Januari, duduk ketika membacakan pidatonya dan didampingi pangeran dan wakil pangeran.