REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup naik pada Selasa (10/3) pagi WIB, didorong melemahnya dolar AS terhadap mata uang utama dan berlanjutnya ketidakpastian sekitar utang Yunani.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, naik 2,2 dolar AS atau 0,19 persen, menjadi menetap di 1.166,50 dolar AS per ounce. Emas mendapat dukungan karena indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya, turun 0,2 persen menjadi 97,61 pada pukul 05.52 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, karena penguatan greenback membuat aset dalam mata uang dolar AS termasuk emas menjadi lebih mahal bagi investor, sehingga mengurangi daya tarik emas.
Logam mulia diberi dukungan tambahan ketika para menteri keuangan zona euro pada Senin bersiap untuk melanjutkan perundingan mereka tentang program reformasi yang diusulkan oleh Yunani dalam pertukaran untuk dana talangan (bailout) lebih lanjut.
Ketidakpastian atas hasil pertemuan tersebut meningkat, karena beberapa yakin hanya sedikit yang akan diputuskan, dan perdebatan lainnya sedikit waktu tersisa untuk menyetujui dana talangan Yunani. Menteri Keuangan Spanyol mengatakan bahwa Yunani akan membutuhkan paket dana talangan sekitar 50 miliar dolar AS setelah program saat ini berakhir pada Juni.
Sementara itu, beberapa analis mengatakan bahwa emas juga akan didukung oleh pasar Asia yang kuat di mana beberapa sinyal kuantitatif dari Tiongkok menunjukkan peningkatan permintaan.
Perak untuk pengiriman Mei turun 3,1 sen atau 0,20 persen menjadi ditutup pada 15,776 dolar AS per ounce. Sementara, platinum untuk pengiriman April turun 10,2 dolar AS atau 0,88 persen menjadi ditutup pada 1.148,60 dolar AS per ounce.