REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terus melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS membuat Perusahaan farmasi Kalbe Farma terus memantau pergerakan nilai tukar hingga stabil. Setelah itu, Kalbe Farma baru memberikan keputusan perusahaan.
Head of External Communications PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho mengatakan, sementara ini pihaknya terus memonitor nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengingat kursnya yang masih berfluktuasi. Terkait nilai tukar rupiah yang saat ini tembus Rp 13.047 per dolar AS, pihaknya berharap kurs tidak berubah-ubah.
"Kami harap fluktuasi nilai tukar rupiah bisa stabil di nilai berapapun. Namun, kami tidak memberi tenggat waktu kapan rupiah harus stabil," katanya kepada Republika, Senin (9/3).
Setelah nilai tukar rupiah tetap, pihaknya baru bisa memberi keputusan. Salah satu kebijakan yang ditetapkan Kalbe Farma adalah revisi asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS. Karena, hingga akhir tahun 2014 lalu, Kalbe Farma masih menetapkan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 12.800 per dolar AS.
"Selain itu, kami juga bisa melakukan penyesuaian harga jual obat," ujarnya.
Jika nilai tukar terus melemah, pihaknya mengakui perubahan atau kenaikan harga harus dilakukan karena 90 persen bahan baku obat produksi Kalbe Farma harus diimpor.