Jumat 06 Mar 2015 16:37 WIB

BEI: Dana Asing Cerminkan Kepercayaan Investor

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menilai bahwa mengalirnya dana investasi asing ke pasar saham domestik merupakan cerminan kepercayaan investor terhadap Indonesia.

"Sampai kemarin (Kamis, 5/3) investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp11,547 triliun, investor asing memasukkan dananya di 'secondary market' sejak awal Januari 2015," ujar Ito Warsito di Jakarta, Jumat (6/3).

Ia mengatakan bahwa investor asing juga tidak terlalu terpengaruh oleh sentimen dari pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS karena orientasinya yang bersifat jangka panjang. "Investor asing investasinya jangka panjang, mereka tidak peduli dengan pelemahan rupiah yang sifatnya jangka pendek, mereka tahu pelemahan nilai tukar rupiah karena impor lebih tinggi daripada ekspor," katanya.

Ito Warsito menambahkan bahwa meski impor Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan ekspor, namun saat ini Indonesia lebih banyak mengimpor barang-barang modal, hal itu akan dinilai positif investor asing karena dapat diproses kembali menjadi produk jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi dan bisa kembali diekspor ke luar negeri.

Menurut dia, situasi itu akan menopang indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI untuk mencatatkan kinerja yang positif pada tahun 2015 ini. "Jika terjadi koreksi, sifatnya sehat karena dinamika pasar saham memang seperti itu, kalau harga saham naik maka akan terjadi koreksi karena investor merealisasikan keuntungan," katanya.

Sebelumnya, Senior Fund Manager BNI Asset Management Hanif Mantiq mengatakan bahwa investor saham masih dapat melakukan strategi aktif dalam mengelola dananya di tengah kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang positif.

"Tren inflasi yang menurun, defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengecil menjadi salah satu faktor ekonomi kita masih kuat di tengah perlambatan perekonomian global," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement