REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Suseno Sukoyono mengutip data World Economic Forum 2014 bahwa indeks daya saing Indonesia pada 2014-2015 menduduki peringkat ke-34 dari 144 negara di dunia.
"Salah satu pilar dari 12 pilar yang dinilai adalah pendidikan tinggi dan pelatihan," katanya dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat (6/3).
Menurut dia, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 menjadi tantangan sekaligus komitmen KKP melalui BPSDM-KP untuk terus berperan dalam menghasilkan SDM andal untuk mengelola potensi kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Upaya berkesinambungan itu dilakukan melalui kegiatan pelatihan, pendidikan, dan penyuluhan untuk memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan secara maksimal.
Suseno Sukoyono menambahkan bahwa pengembangan SDM kelautan dan perikanan berbasis kompetensi dalam sistem yang dikembangkan sejak perencanaan, rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan didasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK-3), dan Standar Kompetensi Kerja Internasional.
Dalam bidang pendidikan, KKP memiliki Sekolah Tinggi Perikanan (STP) yang tersebar di Jakarta, Bogor, Serang, Karawang, dan Wakatobi ditambah tiga Politeknik Kelautan dan Perikanan di Sidoarjo, Bitung, dan Sorong.
Selain itu juga memiliki sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) di Aceh, Pariaman, Kota Agung, Tegal, Pontianak, Bone, Kupang, Ambon, dan Sorong. Penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan KKP menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan "teaching factory".
Selain memperoleh ijazah, para lulusan juga dibekali sertifikat keahlian seperti ahli nautika kapal ikan, ahli teknika kapal ikan, "basic safety training", manajemen pengendali mutu, dan cara berbudi daya ikan yang baik. Jumlah sertifikat yang diterbitkan pada 2010 sebanyak 2.783 lembar, 2011 (2.760), 2012 (2.639), 2013 (2.642), dan 2014 (3.220).
Menurut dia, satuan pendidikan KKP menjadi penjuru dan rujukan bagi lembaga pendidikan kelautan dan perikanan lainnya. Tercatat terdapat 167 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menyelenggarakan program studi kelautan dan perikanan.