Kamis 05 Mar 2015 22:25 WIB

Pelemahan Rupiah Didominasi Faktor Eksternal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini di dominasi oleh faktor eksternal. Membaiknya perekonomian Amerika Serikat membuat sejumlah mata uang di Asia semakin jatuh dan terpuruk.

"Kondisi ini membuat pengusaha bingung dan akan menyulitkan perekonomian kita," ujar Suryadi ketika dihubungi Republika, Kamis (5/3).

Menurut Suryadi, sebagian besar industri di Indonesia masih menggunakan bahan baku impor. Apabila rupiah tidak stabil maka akan menyebabkan kenaikan ongkos produksi, yang akan berimbas pada kenaikan harga dan penurunan daya beli masyarakat. Kondisi seperti ini dapat memperburuk iklim perekonomian Indonesia.

Suryadi memperkirakan, pelemahan rupiah dapat membuat ongkos produksi meningkat 10 persen. Sedangkan, harga barang di pasaran kenaikannya beragam tergantung komponen impor yang digunakan dalam proses produksi.

"Impor bahan baku tidak bisa dikurangi, namun kemungkinan untuk barang jadi impornya akan menurun," ujar Suryadi.

Faktor lain yang mempengaruhi pelemahan rupiah yakni tingginya pemakaian dolar AS di dalam negeri. Menurutnya, transaksi dolar AS di dalam negeri perlu dikurangi agar tidak memberatkan rupiah. Apabila rupiah terus merosot maka akan memberatkan pengusaha, dan tidak menutup kemungkinan inflasi akan semakin tinggi. Dengan demikian akibatnya pendapatan pajak menurun dan masyarakat akan sulit untuk sejahtera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement