REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengupayakan pola distribusi pupuk ke petani melalui perbankan milik pemerintah. Penyaluran pupuk tersebut masih menggunakan kelompok petani, untuk menebusnya.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Arinal Djunaidi, di Bandar Lampung, Rabu (4/3), mengatakan rencana penataan distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Lampung, untuk mengejar target produksi gabah kering panen satu juta ton tahun depan. "Distribusi melalui perbankan tetap lewat kelompok tani," kata mantan Kepala DInas Kehutanan Lampung ini.
Ia mengatakan pihaknya akan menggandeng Bank Lampung dan Bank Rakyat Indonesia untuk menalangi dana penyaluran pupuk bersubsidi kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan). Ia berharap ke depan dengan pola tata niaga pupuk bersubsidi ini berjalan lancar, makan gapoktan dapat menjadi distributor dan pengecer pupuk bersubsidi.
Pemprov merencanakan distribusi pupuk dengan menebus melalui perbankan akan menggunakan kartu bagi setiap kelompok tani. Selain itu, kartu tersebut dapat digunakan untuk menyimpan dana di bank yang bersangkutan.
Pola penataan distribusi pupuk bersubsidi kepada petani ini, untuk mengantisipasi tidak tersedianya dana bagi petani yang selama ini kesulitan menebus pupuk kepada distributor. Untuk itu, diharapkan ke depan perbankan yang akan menalangi dananya sementara agar petani dapat menebus pupuknya, sehingga tidak mengganggu musim tanam.