REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diberi amanat oleh pemerintah untuk mendukung diversifikasi pangan, Perum Perhutani tengah membangun pabrik sagu di kawasan Sorong Papua. "Pembangunan sudah mencapai 85 persen, target bakal rampung tahun ini," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani Agus Setyaprastawa pada Selasa (3/3).
Dikatakannya, pabrik sagu dibangun di atas lahan seluas 15 ribu hektar. Ia direncanakan memproduksi 100 ton sagu per hari. Namun meski nantinya sudah rampung, pabrik tak anak semerta-merta bisa langsung digunakan. Pasalnya, harus dilakukan proses uji coba dalam menggunakan mesin pengolahan sagu terlebih dahulu.
Di samping membantu diversifikasi pangan, secara internal usaha, PT Perhutani pun melakukan diversifikasi. BUMN yang bergerak di sektor hutan tersebut berencana merambah usaha penggemukan sapi dengan menggunakan konsep integrasi peternakan-kehutanan.
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar secara singkat menjelaskan, Perhutani akan bekerjasama dengan perusahaan pelat merah lainnya untuk merealisasikan konsep tersebut. "Ini ekspansi baru. Kami akan rambah penggemukan sapi dengan konsep peternakan dan kehutanan. Mungkin bisa bekerja sama dengan BUMN daging, yaitu Berdikari dan RNI," kata dia.
Usaha tersebut, lanjut dia, bertujuan membantu para peternak yang kesulitan mencari lahan. Karena itu, Perhutani kata Mustoha siap menyediakan lahan di seluruh area Perhutani di daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk disinergikan dengan peternakan.