Selasa 03 Mar 2015 21:00 WIB

Alfamart Latih Pedagang dan Pelajar SMK

Rep: c87/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana toko cabang Alfamart Penjaringan, Jakarta, Senin (19/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana toko cabang Alfamart Penjaringan, Jakarta, Senin (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk tengah melakukan program corporate social responsibility (CSR) yang melibatkan para pedagang dan program lain yang melibatkan pelajar SMK. 

Program yang melibatkan pedagang berupa pembinaan kepada warung kecil di sekeliling Alfamart. Sedangkan CSR yang melibatkan anak SMK berupa pelatihan kepada pelajar sebelum terjun ke dunia kerja.

"Masih banyak orang melihat retail modern mengalahkan warung kecil. Dengan program ini, Alfamart membun warung sekelilingnya. Mereka dikasih kartu Aku Pedagang untuk berbelanja ke Alfamart dengan harga khusus," jelas General Manager Corporate Communication Alfamart Nur Rachman, saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Selasa (3/3). 

Selain itu, pedagang diberikan pembinaan terkait stok barang dagangan maupun manajemen keuangan. Menurutnya, Alfamart punya data barang-barang yang diminati sesuai kondisi konsumen di wilayah tertentu. Hal itu diajarkan kepada pedagang, serta jumlah stok barang yang ideal agar pedagang tidak terlalu banyak mengambil barang. Dikhawatirkan, sebelum terjual barang itu sudah kedaluwarsa sehingga merugikan pedagang.

Sementara, program CSR kepada siswa SMK diberi nama Program Alfamart Class sudah berlangsung selama setahun. Sebanyak 27 SMK di seluruh Indonesia mendapat pembinaan dari program tersebut. Setiap sekolah mendapat hibah modal barang dagangan senilai Rp 100 juta. 

Di sekolah tersebut disiapkan Business Center sejenis koperasi sekolah. Para pelajar bisa langsung praktek di business center tersebut. Selain itu, program itu bisa menjadi sumber pendapatan bagi sekolah. Saat barang dagangan habis, sekolah bisa berbelanja ke Alfamart dengan harga khusus. 

"Pelajar SMK diajarkan manajemen retail agar mereka siap kerja, karena kita juga butuh tenaga kerja dari SMK yang siap kerja," imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement