REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan melemahnya nilai mata uang rupiah pada awal pekan ini diakibatkan oleh sentimen negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Cina. Sehingga, kata dia, mata uang semua negara yang berkaitan dengan negeri Tiongkok, termasuk Indonesia akan berdampak.
Dengan kondisi seperti ini, Bank Indonesia pun diperkirakan akan melakukan intervensi terhadap melemahnya rupiah jika nantinya diperlukan. "Cuma konsidi seperti itu, nanti BI yang intervensi dipasar kalau diperlukan," jelas dia.
Untuk diketahui, pada Senin (2/3), nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh level Rp 13 ribu. Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, mata uang Rupiah dibuka melemah pada Rp 12.976 per dollar AS. Dan pada pukul 08.51, rupiah bahkan menyentuh posisi Rp 13 ribu.