Ahad 01 Mar 2015 13:30 WIB

Papua Ditargetkan Raup Investasi Rp 265 Triliun

Destinasi wisata Raja Ampat di Papua.
Foto: Antara
Destinasi wisata Raja Ampat di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal menargetkan realisasi investasi di Papua dan Papua Barat mencapai Rp 265 triliun dalam lima tahun ke depan (2015-2019).

Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/2), mengatakan target tersebut naik cukup drastis dibandingkan dengan realisasi investasi pada 2010-2014 sebesar Rp 67 triliun. "Saya optimistis dengan pencapaian target tersebut karena rencana investasi di Papua dan Papua Barat cukup tinggi," katanya.

Dalam catatan BKPM, sepanjang 2010-2014 baru 40 persen rencana investasi senilai Rp 165,8 triliun yang terealisasi. Artinya, masih terdapat sekitar Rp 98,8 triliun rencana investasi yang belum terealisasi karena berbagai hambatan.

"Kami akan melakukan fasilitasi untuk eksekusi rencana investasi tersebut. Juga berbagai minat investasi baru dan perluasan yang sudah masuk ke BKPM," katanya.

Franky mengatakan, target tersebut ditetapkan untuk mendukung capaian pembangunan Papua yang telah ditetapkan pemerintah dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam RPJMN 2015-2019 pemerintah menetapkan sasaran pembangunan Provinsi Papua, antara lain peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 14,1 persen pada 2015 dan 17,7 persen pada 2019; penurunan tingkat kemiskinan menjadi 30,9 persen pada 2015 dan 21,5 persen pada 2019; serta penurunan tingkat pengangguran menjadi 3,4 persen pada 2015 dan 2,8 persen pada 2019.

Sedangkan untuk Provinsi Papua Barat, sasaran pembangunan yang telah ditetapkan antara lain peningkatan pertumbuhan ekonomi 7,9 persen pada 2015 dan 16,9 persen pada 2019; penurunan tingkat kemiskinan menjadi 25,6 persen pada 2015 dan 17,4 persen pada 2019; serta penurunan tingkat pengangguran 5,1 persen pada 2015 dan 4,1 persen pada 2019.

"BKPM telah melakukan penghitungan bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMN, investasi di Papua harus ditingkatkan hingga mencapai 7,4 persen dari target nasional Rp 3.500 triliun (2015-2019)," katanya.

Franky menambahkan, pada 2015 realisasi investasi di dua provinsi paling timur Indonesia itu ditargetkan sebesar Rp33,2 triliun. Untuk mencapai target tersebut, menurut Franky, pihaknya akan melakukan berbagai aktivitas dalam menarik minat investasi, salah satunya menggelar acara promosi investasi Papua dan Papua Barat Juni mendatang.

BKPM juga sudah membentuk tim yang secara khusus mendampingi setiap investor yang akan masuk ke Papua dan Papua Barat, serta mendorong kemudahan layanan perizinan investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) provinsi dan kabupaten/kota yang ada di sana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement