REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) ingin mempercepat realisasi mega proyek tol Trans Jawa dengan waktu perampungan dua-tiga tahun ke depan. Karenanya, kementerian terus mendorong pembangunan ruas-ruas tol yang mangkrak agar segera selesai.
“Kalau pembangunan-pembangunan tersebut tidak segera dijalankan dalam waktu sebulan setelah lahannya dibebaskan, kita putus kontrak dengan pemenang tender,” tegas Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono pada Kamis (26/2).
Dikatakannya, masih terdapat pembebasan lahan yang belum selesai di antaranya lahan di Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang kini masih terhambat. Namun ketika lahan telah bebas, pembangunan harus disegerakan. Dengan ketegasan tersebut, ia berharap proyek tol Trans Jawa sepanjang 1.088 km ini akan selesai dalam waktu yang lebih cepat.
Sampai saat ini, lanjut dia, pemerintah juga sedang melakukan tender bagi tiga pembangunan jalan tol dengan total nilai proyek mencapai Rp 19,38 Triliun pada 2015. “Ruas tol Soroja atau Soreang-Pasir Koja kini para investornya sudah dalam tahap pra-kualifikasi,” katanya. Nilai investasi untuk pembangunan tol tersebut sebesar Rp 1,9 Triliun dengan panjang 10,57 kilometer.
Sebelumnya pemerintah telah menetapkan tiga investor yang lolos dalam pra kualifikasi pembangunan tol Soreang-Pasir Koja. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Bangun Tjipta Sarana, konsorsium PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Wijaya Karya dan PT Jasa Sarana, serta konsorsium PT Jasa Marga, PT Waskita Karya, dan PT PP.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU-Pera Achmad Ghani Ghazaly menambahkan, selain tol Soroja, kementerian juga akan melakukan tender bagi pembangunan dua proyek tol lainnya. keduanya yakni melelang proyek tol Balikpapan-Samarinda senilai Rp 14,5 Triliun dengan panjang 99 kilometer dan proyek tol Malang-Pandaan dengan nilai investasi Rp 2,98 Triliun. “Panjangnya 37,62 kilometer,” katanya.
Tol Trans Jawa terdiri dari beberapa ruas jalan, yaitu Cikampek-Palimanan sepanjang 116,75 km; Pejagan-Pemalang 57,5 km; Semarang-Solo 69,2 km; Solo-Ngawi 49,5 km; Ngawi-Kertosono 49,5 km; Kertosono-Mojokerto 40,5 km, dan Mojokerto-Surabaya 36,27 km.