Kamis 26 Feb 2015 11:55 WIB

Mentan: Harga Beras Tinggi tak Masuk Akal

Rep: C74/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengatakan tingginya harga beras tidak masuk logika. Karena harga gabah hanya Rp 4500. Artinya harga beras harusnya tidak lebih dari Rp 6500. Amran mengatakan jika harga beras Rp 12 ribu harga gabah harusnya Rp 9 ribu.

"Perlu kami luruskan harga gabah di petani kami cek tetap, harga gabah di petani hanya Rp 4500," kata Amran dalam Panen Raya di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/2).

Ia memastikan ketersediaan beras secara nasional masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan. Saat ini, pasokan di Badan Urusan Logistik  sekitar sembilan juta ton yang merupakan hasil panen  Januari hingga Februari.

Jumlah itu akan bertambah karena musim panen masih berlangsung pada Maret dan April mendatang. "Jadi, beras aman," ucapnya.

Untuk meredam gejolak harga beras, Amran menuturkan, berdasarkan hasil rapat kerja kabinet bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa hari lalu, operasi pasar dengan menyediakan 300 ribu ton beras tetap digelar. Kegiatan itu mulai dijalankan oleh Bulog Selasa kemarin di beberapa daerah. Adapun hasilnya, harga komoditas kebutuhan pokok  mulai turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement