REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menyeriusi usaha makanan dan minuman (mamin) unit usaha Seven Eleven, PT Modern Internasional Tbk. (MDRN) menggandeng kalangan pelaku usaha kecil dan menegah (UKM) untuk memasok makanan siap saji. Hal tersebut agar keberadaan Sevel tak lantas mematikan pengusaha kecil tradisional tapi justru menjadi mitra kerja.
"Tapi kita sangat ketat terhadap semua produk yang masuk harus lolos dari segi food safety-nya," kata Corporate Communication Division Head PT Modern Internasional Tbk. (MDRN) Neneng Sri Mulyati ketika mengunjungi Republika, Rabu (25/2).
Karenanya, kemitraan dimulai dengan rangkaian pembinaan terhadap UKM sekitar Sevel, khususnya yang berada di kawasan Jakarta. Hal tersebut, kata dia, merupakan rangkaian kegiatan CSR di mana mereka bekerja sama dengan Kementerian Koperasi, Dinas Koperasi DKI Jakarta dan Kementerian Perdagangan.
Anggota UKM yang bermitra diberi pelatihan selama dua bulan, dimulai dengan pengenalan modul kewirausahaan dan ilmu dasar berbisnis. "Karena banyak yang mesti diberi pemahaman soal cara memperlakukan produk, dan pentingnya food savety," tutur Neneng.
Setelah prinsip dasar usaha disampaikan hingga bisa dipahami dan diterapkan. Sevel tak berhenti sampai di sana. Mereka pun membantu memfasilitasi dan memberi masukan soal packaging, cara membuat barcode, cara mendaftar di BPOM serta memeroleh label majelis ulama Indonesia (MUI).
Setelah lolos uji, barulah produk UKM tersebut bisa dipasarkan di toko Sevel. Dari 185 outlet Sevel yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Tanggerang Selatan dan Tanggerang, tersedia enam outlet yang diisi produk UKM hasil binaan sevel. Mereka berada di outlet kawasan Smesco, Tugutani, Tanggerang Selatan, Pondok Cabe, Trunojoyo dan Cikini.