Rabu 25 Feb 2015 05:28 WIB

Dolar AS Melemah usai Pernyataan Yellen

Uang pecahan dolar AS
Uang pecahan dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa atau Rabu (25/2) pagi WIB setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen dalam kesaksiannya di Kongres menyatakan bank sentral akan tetap bersabar dalam menaikkan suku bunganya.

Dalam penjelasan kebijakan moneter semi-tahunannya, Yellen mengulangi bahwa janji Fed untuk bersabar berarti kenaikan suku bunga tidak mungkin dilakukan pada "setidaknya beberapa pertemuan kebijakan Fed berikutnya".

Yellen mengatakan kepada Komite Perbankan Senat bahwa meskipun pembangunan ekonomi, terlalu banyak orang Amerika masih menganggur atau setengah menganggur, pertumbuhan upah masih lesu dan inflasi tetap di bawah target jangka panjang The Fed dua persen.

Greenback berada di bawah tekanan setelah komentar Yellen. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,12 persen menjadi 94,458 pada akhir perdagangan.

Di sisi ekonomi, kepercayaan konsumen AS turun pada Februari, kata kelompok riset Conference Board yang berbasis di New York pada Selasa dalam sebuah laporannya. Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board tercatat 96,4 pada Februari, turun dari 103,8 pada Januari.

Harga rumah AS tidak berubah banyak pada Desember lalu. Komposit 10-kota naik 4,3 persen tahun-ke-tahun, naik dari 4,2 persen pada November, sementara Komposit 20-kota naik 4,5 persen tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan 4,3 persen pada November, Komite Indeks S&P Dow Jones Indeces mengatakan Selasa.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1338 dolar dari 1,1335 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris datar di 1,5455 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7826 dolar dari 0,7798 dolar. Dolar AS dibeli 118,93 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,87 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun tipis menjadi 0,9501 franc Swiss dari 0,9506 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2508 dolar Kanada dari 1,2577 dolar Kanada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement