Selasa 24 Feb 2015 23:53 WIB

Suku Bunga BI Turun, Pasar Obligasi Dinilai Masih Datar

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PENJUALAN PERDANA ORI. Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 008 di BNI Pusat, Jakarta, Jumat (7/10). Pemesanan ORI 008 untuk nasabah per individu pada 7-21 Oktober 2011. Nasabah dapat membeli ORI seri 008 minimal
Foto: antara
PENJUALAN PERDANA ORI. Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 008 di BNI Pusat, Jakarta, Jumat (7/10). Pemesanan ORI 008 untuk nasabah per individu pada 7-21 Oktober 2011. Nasabah dapat membeli ORI seri 008 minimal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar obligasi Indonesia dinilai masih datar walaupun Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga.

Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menilai, pasar obligasi masih cenderung datar. ''Kalau pun ramai pas hari lelang saja,'' kata dia kepada ROL, Selasa (24/2) siang.

Bank Indonesia telah menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen pada Selasa (17/2) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG). Selain itu, Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga deposite facility 25 basis poin menjadi 5,5 persen, dan mempertahankan suku bunga lending facility sebesar 8 persen. Keputusan tersebut berlaku per 18 Februari 2015.

Menurut Reza, perkembangan pasar obligasi masih harus melihat seberapa besar inflasi bisa ditekan dan seberapa dalam pelemahan rupiah. Dia menerangkan, Bank Indonesia memang sudah menurunkan suku bunga. Namun, inflasi dan rupiah masih kurang bagus. Alhasil, memberikan dampak negatif juga terhadap pasar obligasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement