Sabtu 21 Feb 2015 10:28 WIB

Majelangka Bisa Jadi Kawasan Industri Tekstil

Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.
Foto: ipji.wordpress.com
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Majalengka berpotensi menjadi kawasan industri tekstil baru di Jawa Barat terutama di kawasan Aerocity Kertajati yang juga akan dibangun Bandara Internasional Jawa Barat.Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementrian Perindustrian (Kemenperin) Imam Haryono mengatakan kawasan Majalengka akan menjadi relokasi sejumlah industri tekstil yang ada di kawasan Bandung Raya. Saat ini industri tekstil di Bandung Raya sudah padat dan dihadapkan dengan kemungkinan kesulitan air bawah tanah.

Majalengka memiliki hamparan datar yang ideal untuk industri, selain itu lokasinya akan berdekatan dengan Bandara Internasional Jawa Barat yang kini sudah dalam proses pembangunan landasannya. Selain itu kawasan industri baru itu juga akan terkoneksi dengan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu). Kemenperin ingin kawasan industri merata khususnya menyebar ke wilayah di bagian Timur Indonesia.

"Pengembangan kawasan industri didorong ke wilayah timur Indonesia, namun banyak yang harus dimulai dari awal, misal tidak adanya listrik, infrastruktur, itu butuh waktu," katanya, Sabtu (21/2).

Dukungan tersebut, menurutnya sesuai dengan amanat bahwa pemerintah dan pemerintah daerah melakukan percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah negara kesatuan RI. Daerah-daerah lokasi pembangunan kawasan industri prioritas dan sentra industri kecil menengah didorong untuk mempersiapkan persiapan yang diperlukan dan terus melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan pihaknya menargetkan penumbuhan populasi industri dengan target penambahan sebesar 9.000 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50 persen tumbuh di luar Jawa serta 20.000 unit industri kecil. Sementara itu Ketua Apindo Jabar Deddy Wijaya menyebutkan pengembangan kawasan industri baru idealnya dilakukan dengan kesiapan infrastruktur pendukungnya. "Investor masih cukup tertarik berinvestasi di Indonesia, termasuk di Jabar. Namun tentunya harus didukung percepatan pembangunan infrastrukturnya seperti jalan tol dan bandara," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement