Jumat 13 Feb 2015 23:16 WIB

Rupiah Lemah, Iklim Usaha Harus Dijaga

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan bahwa pelemahan rupiah bisa diantisipasi dengan tetap menjaga iklim usaha. Hal ini agar arus investasi yang masuk tidak terhambat.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, dengan melemahnya rupiah saat ini Indonesia harus giat menarik investasi dari negara asing. Kunci untuk menarik investasi yakni melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung dunia usaha.

"Jangan sampai ada kebijakan yang membuat kesan pemerintah tidak business friendly," kata Suryo di Jakarta, Jumat (13/2).

Selain itu, dalam situasi seperti ini pemerintah juga harus mengupayakan untuk menjaga kepercayaan yang solid terhadap perekonomian di Indonesia. Sehingga, para investor tidak ragu untuk melakukan investasi di dalam negeri.

Suryo menjelaskan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS memang memiliki keuntungan dan kerugian bagi dunia usaha dalam negeri. Bagi para importir, situasi seperti ini sangat berpengaruh besar, apalagi mereka mempunyai pinjaman dalam bentuk dolar AS.

Sedangkan, bagi para eksportir tingginya kurs dolar AS justru semakin menguntungkan. "Oleh karena itu, kita ingin agar nilai rupiah bisa kembali stabil," kata Suryo.

Suryo menegaskan, hal paling penting dalam menjaga iklim perekonomian adalah dengan membangun kepercayaan. Menurutnya, perekonomian Indonesia agak rawan karena modal bisa masuk dengan cepat namun dapat ditarik dengan cepat pula. Dengan demikian, arus investasi harus dijaga dengan membuat kebijakan pemerintah yang mendukung dunia usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement