Senin 09 Feb 2015 17:42 WIB

BTN Targetkan Pertumbuhan KPR 17-18 Persen

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Bank BTN
Foto: Republika/Prayogi
Bank BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit perumahan rakyat (KPR) di kisaran 17-18 persen pada 2015. Target itu di atas pertumbuhan kredit yang ditargetkan Bank Indonesia (BI) sebesar 15-17 persen. Pertumbuhan kredit BTN pada 2014 mencapai 15-16 persen.

"Kami targetnya antara 17-18 persen. Kemarin 2014 untuk KPR-nya mendekati itu," kata Direktur Utama BTN, Maryono, saat dihubungi Republika, Senin (9/2).

Namun, Maryono tidak menyebutkan angka pasti target pertumbuhan kredit. Terkait wacana penurunan suku bunga KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 5 persen, Maryono masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah.

"Saya kira kalau itu suatu keputusan pemerintah kami sebagai bank penyakur akan kami laksanakan," jelas Maryono.

Menurutnya, KPR bersubsidi sumbernya ada dua yakni dari pemerintah dan masyarakat. BTN masih akan menghitung berapa dari pemerinatah dan berapa dari masyarakat untuk kemungkinan turunnya bunga KPR. Namun, dipastikan jika bunga turun, maka cicilan KPR juga akan turun.

"Tergantung dari dana pemerintah. Kalau bunga turun cicilan turun. Kami belum bisa menentukan angkanya," terangnya.

Maryono optimistis, jika bunga KPR turun, akan berdampak pada minat masyarakat dalam membeli rumah melalui KPR.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Lana Soelistyaningsih mengatakan, penurunan suku bunga KPR FLPP akan memudahkan masyarakat dalam memperoleh pembiayaan rumah, khususnya untuk segmen KPR bersubsidi. Namun, penurunan suku bunga FLPP dinilai tidak akan berpengaruh terhadap KPR nonsubsidi.

“Kalau BTN memberikan pembiayaan nonsubsidi mestinya terkait kinerja bank itu sendiri. Agak beda kalau dibandingkan FLPP, diberikan subsidi, tapi tidak berarti mengerek bunga KPR ikut turun,” jelasnya saat dihubungi Republika, Senin.

Menurutnya, KPR bersubsidi bisa turun tapi untuk segmen yang membeli rumah sederhana. Namun, jika masyarakat membeli rumah di atas kriteria akan mendapat bunga berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement