REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Perusahaan investasi milik Pemerintah Malaysia, 1Malaysia Development Bhd (1MDB) menunda penerbitan sukuk senilai 2,4 miliar dolar AS.
Reuters, Sabtu (7/2), melansir, rencananya dana dari sukuk akan digunakan untuk pembangunan pembangkit energi baru bara 2.000 mega watt (3B Power Project) senilai 3,6 miliar dolar AS di Negeri Sembilan.
Jika jadi diterbitkan pada Desember 2014 lalu, sukuk ini akan jadi sukuk dengan nilai terbesar yang diterbitkan sepanjang 2014. 1MDB juga dikabarkan akan segera mengumumkan pembatalan pembangunan 3B Power Project.
1MDB sendiri menolak mengomentari soal sukuk atau pun 3B Power Project. Proyek itu rencananya akan diambil alih perusahaan energi Tenaga Nasional Bhd.
Sebelumnya, 1MDB bersama Mitsui & Co Ltd memenangkan tender 3b Power Project pada Februari tahun lalu setelah mengalahkan YTL Power International, Tenaga Nasional Bhd dan Malakoff Corp Bhd.
Kompleks pembangkit ramah lingkungan itu sebenarnya diharapkan bisa mulai beroperasi pda 2018 dan berjalan selama 25 tahun. 1MDB, yang memiliki 16 pembangkit energi di enam negara bagian, belakangan tengah jadi sorotan atas utang 12 miliar dolar dan kurangnya transparansi.
Batalnya rencana ini mungkin akan berdampak pada turunnya minat investor atas rencana penawaran saham perdana 1MDB senilai tiga miliar dolar AS yang direncanakan berjalan tahun lalu. 1MDB bahkan berencana menjual sejumlah aset mereka sebagai bagian pembenahan kondisi internal perusahaan.