Senin 02 Feb 2015 23:17 WIB

Kamar Dagang Jepang Minta Kisruh PLTU Batang Diselesaikan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penolakan PLTU BAtang
Foto: greenpeace
Penolakan PLTU BAtang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang Jepang meminta permasalahan pembangunan PLTU Batang segera diselesaikan. Presiden Joko Widodo memastikan kendala-kendala yang ada sudah dituntaskan

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Jepang, mereka menceritakan kendala dalam melakukan investasi di Indonesia. Semisal, masalah pembebasan lahan.

Selain itu, kata Saleh, juga dikemukakan mahalnya biaya energi di Indonesia. Ditambah pula masalah logistik dan kemacetan.

Masalah-masalah tersebut, kata dia, mendapatkan respons positif pemerintah sehingga akan langsung dibuatkan kebijakan. Utamanya, kebijakan pembebasan lahan dan biaya energi.

Saleh mengatakan, Kamar Dagang Jepang juga menceritakan mengenai pembangunan pembangkit listrik di Jawa Tengah. ''(PLTU) Batang kan masih ada masalah,'' ujar dia, Senin (2/2) siang.

Dia menuturkan, Presiden Jokowi sudah turun tangan menyelesaikan masalah PLTU Batang.

Dia menilai, perusahaan Jepang perlu turut serta dalam mega proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW. Para pengusaha negara terbit itu pun tertarik untuk ikut serta. Besok, akan dibicarakan lebih lanjut di Kantor Kementerian Perindustrian.

Saleh mengatakan, Kadin Jepang meminta masalah PLTU Batang segera diselesaikan. Presiden Jokowi, kata dia, sudah memanggil pihak-pihak terkait dan dalam waktu dekat akan selesai permasalahannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement