REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange bangkit kembali pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 23,3 dolar AS, atau 1,86 persen, menjadi menetap di 1.279,2 dolar AS per ounce.
Departemen Perdagangan pada Jumat mengatakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen pada kuartal keempat 2014, menyusul kenaikan 5,0 persen di kuartal ketiga.
Angka tersebut jauh lebih rendah dari ekspektasi ekonom sebesar 3,2 persen, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi terbesar dunia itu pada kuartal keempat agak lemah.
PDB adalah ukuran luas agregat kegiatan ekonomi dan mencakup setiap sektor ekonomi.
Pelambatan dalam pertumbuhan ekonomi AS mengangkat keraguan tentang apakah Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga pada awal Juni, yang merupakan tanda positif bagi pembeli emas, kata beberapa analis.
Pada Kamis, emas untuk pengiriman April turun 2,4 persen, merupakan penurunan satu hari terbesar dalam 13 bulan terakhir, karena investor melakukan ambil untung pada ekspektasi kenaikan suku bunga pertengahan tahun oleh Federal Reserve.
Perak untuk pengiriman Maret naik 43,5 sen, atau 2,59 persen, menjadi ditutup pada 17,208 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 20,9 dolar AS, atau 1,72 persen, menjadi ditutup pada 1.238,20 dolar AS per ounce.