Kamis 29 Jan 2015 22:15 WIB

2014, Laba Bersih Bank Danamon Turun

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho (kiri), Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim dan Presiden Direktur Adira Insurance Indra Baruna mengumumkan kinerja keuangan PT. Bank Danamon Indonesia Tbk tahun 2014, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho (kiri), Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim dan Presiden Direktur Adira Insurance Indra Baruna mengumumkan kinerja keuangan PT. Bank Danamon Indonesia Tbk tahun 2014, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Danamon mencatat laba bersih setelah pajak mencapai Rp 2,604 triliun pada akhir 2014. Angka tersebut turun dari penghitungan sebelumnya sebesar Rp 3,453 triliun, menyusul aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang asuransi kendaraan.

Pendapatan bunga bersih atau net interest income mencapai Rp 13,7 triliun pada akhir 2014. Laba bersih turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,04 triliun sepanjang 2013.

Direktur Utama Bank Danamon, Henry Ho mengatakan laba bersih Bank Danamon dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lamban di tahun 2014. Selain itu, penurunan harga minyak dunia dan penurunan harga komoditas, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) menjadi 7,75 persen.

“Kondisi ini berdampak pada industri perbankan yang mengalami pelambatan pertumbuhan kredit dan juga kenaikan suku bunga, sehingga memberikan tantagan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat profitabilitas pada level yang memuaskan,” kata Henry dalam konferensi pers di Menara Danamon Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (29/1).

Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim, mengatakan total kredit usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) sebesar Rp 19 triliun. Sementara, jumlah kredit untuk segmen UMKM mencapai Rp 20 triliun.

Secara keseluruhan, kredit UMKM berkontribusi sebesar 28 persen dari seluruh kredit Danamon. Kredit untuk segmen komersial mencapai Rp 15 triliun, sedangkan kredit korporasi mencapai Rp 17,5 triliun. Kredit otomotif melalui Adira Finance mencapai Rp 49,6 triliun, atau tumbuh sebesar 3 persen dibanding pada akhir Desember 2013.

“Pembiayaan perdagangan atau trade finance Danamon mencatat Rp 24,8 triliun, atau pertumbuhan sebesar 26 persen pada Desember 2014 dibanding tahun sebelumnya,” imbuh Vera.

Vera mengatakan, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) berada pada kisaran 2,3 persen, sedangkan rasio biaya kredit berada pada posisi 2,8 persen.

Bank Danamon, kata Vera, membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan atau current account and saving (CASA) sebesar Rp 58 triliun atau tumbuh 10 persen disbanding 2013. Giro dan tabungan berkontribusi sebesar 49 persen dari total dana pihak ketiga Danamon. Sementara, deposito atau time deposit tercatat sebesar Rp 60 triliun atau tumbuh 4 persen disbanding tahun sebelumnya.

“Dengan demikian, total pendanaan Danamon yang mencakup CASA, deposito, dan dana jangka panjang tumbuh menjadi Rp 146 triliun atau tumbuh sebesar 4 persen disbanding periode yang sama tahun sebelumnya,” jelas Vera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement