REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat komitmen investasi di sektor pariwisata pada tahun 2015. Komitmen tersebut mencakup tiga proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp 5 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani, mengatakan salah satu daerah yang dibidik investor adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tiga proyek tersebut mencakup Sembilan base daerah wisata.
“BKPM sudah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Destinasinya sebenarnya ada 19 daerah, tapi sembilan itu sudah ada embrionya tinggal dikembangkan,” kata Franky dalam acara Indonesia Economic and Market Outlook 2015 di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Kamis (29/1).
Franky mengatakan proyek investasi tersebut masih memiliki kendala seperti persoalan lahan dan terbatasnya infrastruktur pendukung. Menurutnya, kebanyakan keluhan masalah investasi di daerah. Sedangkan di pusat melalui pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) diharapkan bisa memberikan pelayanan lebih cepat, sederhana, dan transparan.
Di samping itu, sebanyak 87 perusahaan yang melakukan komunikasi dan menunjukkan minat investasi pada periode Oktober 2014-Januari 2015. Sebanyak 46 di antaranya sudah menyampaikan komitmen dengan nilai investasi 74 miliar dolar AS.
Franky mengatakan investor yang menyatakan minat investasi berasal dari berbagai sektor seperti kelistrikan, industri padat karya, hilirisasi, maritim, substitusi impor, infrastruktur, dan lainnya.
“Dari 46 investor itu, sebanyak 50 persen investor yang melakukan perluasan usaha, sisanya investasi baru,” jelas Franky.