Senin 26 Jan 2015 20:48 WIB

'Harus Ada Timeline Pembangunan Smelter Freeport di Papua'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
?Seorang warga membubuhkan tanda tangan sebagai dukungan mengusir Freeport dari Indonesia di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
?Seorang warga membubuhkan tanda tangan sebagai dukungan mengusir Freeport dari Indonesia di Bundaran HI, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi UGM Mudrajad Kuncoro mengatakan, pembangunan smelter Freeport di Papua harus mempunyai timeline yang jelas.

"Pemerintah harus meminta Freeport memiliki timeline yang jelas dalam pembangunan smelter Freeport. Meskipun mereka keberatan, pemerintah harus mendorong ini," kata Mudrajad, Senin, (26/1).

Sebenarnya, ujar dia, Freeport mampu membangun smelter. Ia pun yakin perusahaan sebesar Freeport memilik dana untuk membangunnya. "Ini tinggal mereka mau membangun atau tidak, kalau mereka tidak mau membangun, kontrak  bisa diputus," ujarnya.

Upaya pemerintah meminta Freeport membangun smelter ini sebenarnya bertujuan memperkuat industri hilir. Pemodal asing harus didorong agar punya industri pengolah bahan baku di Indonesia tidak cuma emasnya  saja yang diambil.

Smelter,kata  Mudrajad, harus dibangun di Papua bukan Amerika. Makanya harus ada ketegasan dalam  negosiasinya.

Meski tegas dalam negosiasi, ujar dia, pemerintah juga perlu mengedepankan relationship marketing. Menegakkan aturan perlu dilakukan namun jangan sampai investor tidak mau datang lagi mengingat Indonesia belum punya SDM dan teknologi yang mumpuni di bidang tambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement