REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk menargetkan pembukaan cabang di Korea Selatan dan Myanmar terealisasi pada tahun 2015.
"Pengajuan pembukaan cabang di Korea sudah disampaikan pada akhir 2014, sementara untuk Myanmar sudah diajukan sejak setahun lalu," kata Dirut Bank BNI Gatot M Suwondo, di sela-sela diskusi "Optimalisasi Dividen BUMN Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat", di Jakarta, Jumat (23/1).
Menurut Gatot, ekspansi BNI ke kedua negara tersebut masuk Rencana Bisnis Bank yang sudah disampaikan kepada pemegang saham.
"Kita fokus dua negara tersebut, setelah itu baru kemudian buka di Malaysia," katanya.
Ia menjelaskan, untuk membuka cabang di luar negeri bukan perkara mudah karena harus mengikuti regulasi yang berlaku di suatu negara.
Untuk itu BNI menerapkan strategi "based on related business", yaitu BNI siap menjembatani pengusaha nasional yang kebetulan ekspansi usaha ke luar negeri.
"Sedangkan dari negara tersebut kita mengharapkan ada investor yang mau menanamkan modal di Indonesia," ujarnya.
Cabang BNI di Korea Selatan sesuai dengan permintaan berbentuk "full branch", namun yang di Myanmar sesuai ketentuannya tidak bisa langsung "full branch".
"Di Korea Selatan, selain menjembatani investor juga melayani jasa keuangan bagi para TKI. Sedangkan di Myanmar murni soal investasi yang terus meningkat di antara kedua negara," tegasnya.