Rabu 21 Jan 2015 12:27 WIB

Target Pembangunan Satu Juta Rumah, Pemerintah Perlu Buat Terobosan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (6/7).
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI),  Eddy Hussy mengatakan, dalam melaksanakan program  pembangunan satu juta unit rumah baru per tahun guna mengejar backlog perumahan sebanyak  13,5 juta unit, pemerintah perlu melakukan terobosan.

Kalau pemerintah berhasil membuat  terobosan, maka pembangunan satu juta unit rumah per tahun tidak akan menjadi hambatan.  "Ada peluang perumahan  tumbuh tiap tahun,"katanya Rabu (21/1).

Sebenarnya, ujar Eddy, REI menyambut baik program pembangunan  satu juta unit rumah baru per tahun. Namun memang ada kendala dalam pendanaan.

Pemerintah harus bisa menyerap pendanaan dari  alternatif lain, misalnya saja Real Estate Invesment Trust (REIT). REIT ini di negara lain sudah belajan dengan baik, namun di Indonesia belum karena ada hambatan di  sektor perpajakan.

"Kalau sektor perpajakan ada formula yang baik maka REIT ini bisa mendatangkan dana dari luar negeri yang bersifat  jangka panjang. Ini bisa digunakan untuk  pembiayaan perumahan,"kata Eddy.

Perumahan selalu membutuhkan dana yang banyak dan berjangka panjang. Apalagi kalau kredit diperpanjang, masyarakat akan lebih memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran.

"Kalau sektor pembiayaan cukup bagus, maka sektor perumahan akan meningkat lebih baik. Apalagi masyarakat kelas  menengah terus meningkat sebanyak tujuh juta per tahun, ini merupakan  peluang bagus di  sektor perumahan menengah atas,"ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement