REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy mengatakan, dalam melaksanakan program pembangunan satu juta unit rumah baru per tahun guna mengejar backlog perumahan sebanyak 13,5 juta unit, pemerintah perlu melakukan terobosan.
Kalau pemerintah berhasil membuat terobosan, maka pembangunan satu juta unit rumah per tahun tidak akan menjadi hambatan. "Ada peluang perumahan tumbuh tiap tahun,"katanya Rabu (21/1).
Sebenarnya, ujar Eddy, REI menyambut baik program pembangunan satu juta unit rumah baru per tahun. Namun memang ada kendala dalam pendanaan.
Pemerintah harus bisa menyerap pendanaan dari alternatif lain, misalnya saja Real Estate Invesment Trust (REIT). REIT ini di negara lain sudah belajan dengan baik, namun di Indonesia belum karena ada hambatan di sektor perpajakan.
"Kalau sektor perpajakan ada formula yang baik maka REIT ini bisa mendatangkan dana dari luar negeri yang bersifat jangka panjang. Ini bisa digunakan untuk pembiayaan perumahan,"kata Eddy.
Perumahan selalu membutuhkan dana yang banyak dan berjangka panjang. Apalagi kalau kredit diperpanjang, masyarakat akan lebih memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran.
"Kalau sektor pembiayaan cukup bagus, maka sektor perumahan akan meningkat lebih baik. Apalagi masyarakat kelas menengah terus meningkat sebanyak tujuh juta per tahun, ini merupakan peluang bagus di sektor perumahan menengah atas,"ujarnya.