Selasa 20 Jan 2015 15:28 WIB

Garap Tol Sumatera HK Disuntik Rp 3,6 Triliun

 Pekerja dari PT Hutama Karya Tbk (HK) menggunakan alat berat melakukan pembangunan proyek jalan tol trans Sumatera di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (10/10). (Antara/Septianda Perdana)
Pekerja dari PT Hutama Karya Tbk (HK) menggunakan alat berat melakukan pembangunan proyek jalan tol trans Sumatera di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (10/10). (Antara/Septianda Perdana)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian BUMN mengusulkan suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,6 triliun kepada PT Hutama Karya (Persero) pada APBN-P 2015.

"PMN untuk Hutama Karya untuk melaksanakan penugasan Pemerintah membangun 4 ruas jalan tol di Sumatera," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, di Jakarta, Selasa.

Menurut Rini, berdasarkan Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014, Hutama Karya ditugasi membangun satu ruas tol Medan-Binjai sepanjang 16,8 km, dan satu seksi dari ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakauheni-Bandar Lampung) sekitar 150 km.

Rini menjelaskan dengan PMN tersebut struktur permodalan Hutama Karya akan lebih kuat dalam melaksanakan pengusahaan jalan tol Sumatera."Hutama Karya juga lebih mampu mengeksekus pembangunan jalan tol lebih cepat dan meningkatkan daya saing dan kesempatan bisnis korporasi," ujar Rini.

Dengan pengusahaan tol di dua wilayah itu diharapkan memberikan efek terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 10 kal lipat nilai investasi untuk 20 tahun mendatang.

Penciptaan lapangan kerja sebanyak 289.913 tenaga kerja per tahun, serta menghemat biaya operasi kendaraan yang setara dengan nilai Rp897 miliar-Rp3,6 triliun. Proyek yang dikerjakan Hutama Karya itu dapat meningkatkan aktivitas logistik maritimm di Pelabuhan Belawan dan penyeberangan Bakauheni-Merak.

Selain juga mendorong pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang merupakan bagian dari program Tol Laut dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei di Sumatera Utara.

Dalam rencana bisnis Hutama Karya yang disampaikan kepada Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham dan Komisi VI DPR, dengan perolehan PMN Rp3 triliun tersebut maka perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp12,61 triliun pada 2018.

Saat yang bersamaan laba bersih diproyeksikan mencapai Rp450 miliar, total aset mencapai Rp41 triliun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement