Senin 07 Aug 2023 09:53 WIB

HK: Proyek Ruas Tol Trans Sumatra Ini Sudah 87,49 Persen

Proyek tol ini bisa pangkas waktu perjalanan dari empat jam jadi dua jam.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja menyelesaikan pengaspalan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (3/4/2023). PT Waskita Sriwijaya Tol menargetkan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) tersebut selesai pada H-10 sebelum Lebaran.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pekerja menyelesaikan pengaspalan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (3/4/2023). PT Waskita Sriwijaya Tol menargetkan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) tersebut selesai pada H-10 sebelum Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) atau HK menargetkan pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yakni Jalan Tol Indrapura-Kisaran sepanjang 47,75 km rampung sesuai target di tahun ini. Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, mengatakan saat ini progres pengerjaan fisik Jalan Tol Indrapura-Kisaran terdiri atas dua seksi dengan progres total 87,49 persen dan progres pengadaan lahan mencapai 99,59 persen.

"Untuk Seksi 1 Indrapura-Limapuluh sepanjang 15,6 km sudah mencapai 98 persen sehingga sudah dilaksanakan Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Sementara Pekerjaan selama tiga hari, dari Senin (31/7/2023) hingga Rabu (2/8/2023)," ujar Koentjoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Sementara untuk pembangunan Seksi 2 Limapuluh-Kisaran sepanjang 32,15 km juga terus berprogres mencapai lebih dari 80 persen. Koentjoro menjelaskan penyelesaian jalan tol ini merupakan wujud komitmen Perusahaan dalam pembangunan JTTS yang berkelanjutan.

"Proyek yang dimulai sejak Februari 2020 lalu, dirancang dengan kecepatan 100 km per jam, akan mempercepat waktu tempuh dari Medan menuju Kisaran dari awalnya empat jam bisa dipangkas separuhnya. Melalui tol ini juga akan mempersingkat akses masyarakat dari Bandara Kualanamu menuju Kisaran," ucap Koentjoro.

Koentjoro menggunakan tol ini juga dilengkapi CCTV VMS (Video Management System) dengan memakai teknologi digital fiber optik agar memberikan kenyamanan dan keamanan pengendara. Beragam fasilitas pendukung juga akan menunjang jalan tol ini seperti 1 Junction, 2 Simpang Susun, 2 Rest Area, 2 Gerbang Tol.

Koentjoro menyampaikan jalan tol ini dikerjakan dengan menggunakan berbagai teknologi digital construction di antaranya survei digital dengan Fotogrametri, Load Scanner atau sistem pemindaian dengan menggunakan sinar laser untuk mengukur muatan kendaraan secara akurat dan cepat, Building Information Modelling (BIM), Common Data Environment (CDE) atau sistem pemindaian informasi data dari software BIM dengan mengadopsi teknologi cloud.

"Penerapan sejumlah teknologi konstruksi berbasis digital ini tidak hanya dapat melakukan pekerjaan secara efisien dari segi biaya dan waktu, tapi output yang dihasilkan akurat dan tepat mutu," sambung Koentjoro.

Koentjoro mengatakan sejumlah strategi dilakukan untuk mengakselerasi pembangunan jalan tol ini, antara lain pelaksanaan pekerjaan pada lokasi yang sudah bebas dan mendatangkan material alam dari sumber Quarry berizin serta bervariatif untuk stok material pada lokasi-lokasi lahan yang sudah bebas, serta menambah jam kerja dan manpower untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan khususnya pada seksi II. Koentjoro berharap tol ini dapat memberikan efek multiplikasi seperti mendorong daya saing Provinsi Sumatera Utara melalui konektivitas jaringan jalan yang akan bertambah, dan dampak ekonomi sektor pariwisata, dan perkebunan yang akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.

"Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang 1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 411,5 km dan 610 km ruas tol operasi," kata Koentjoro.

Koentjoro menyebut sejumlah ruas yang telah beroperasi secara penuh meliputi Tol

Bakauheni-Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km), Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (50 km) serta Tol Binjai-Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement