REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan Asuransi Jiwa Generali menyatakan baru enam persen dari jumlah pekerja Indonesia yang memiliki dana pensiun. Setiap tahun, pertumbuhan nasabah dana pensiun hanya sekitar dua juta. Padahal, jumlah pegawai di seluruh Indonesia mencapai sekitar 64 juta jiwa. Pada tahun 2013, baru sekitar 6000 perusahaan yang telah memiliki dana pensiun untuk pegawainya.
CEO Generali Edy Tuhirman memandang ceruk pasar yang masih kecil di dana pensiun kembaga keuangan (DPLK) ini menjadi satu kesempatan untuk meningkatkan bisnis. Namun sebagai ‘pemain’ baru di bidang DPLK, Generali akan menyasar nasabah korporasi.
Edy mengatakan selama beberapa tahun ini pihaknya belum berencana melayani nasabah individu. Ada sekitar 300 korporasi dengan 200 ribu karyawan yang menjadi target pasar DPLK ini. Korporasi ini sebelumnya telah bekerjasama dengan Generali untuk pemasaran asuransi.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset dana pensiun pada akhir September mencapai 180 triliun. Sejak 2011, rata-rata pertumbuhan industri dana pensiun sekitar 9,97 persen.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani mengatakan untuk mendorong industri dana pensiun, OJK akan menyusun draft RUU Dana Pensiun bersama Pemerintah dan DPR serta Penyusunan Rancangan Peraturan OJK mengenai kepengurusan Dana Pensiun.