Ahad 11 Jan 2015 19:00 WIB

Jelang MEA, Pemerintah Harus Cari Kandidat Dirut Bank BUMN yang Kompetitif

Rep: c 87/ Red: Indah Wulandari
Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 011 di Bank BRI Pusat, Jakarta,Rabu (1/10).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 011 di Bank BRI Pusat, Jakarta,Rabu (1/10).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah diminta selektif dalam memilih posisi Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya perbankan. Sebab, Indonesia akan bersaing dengan bank-bank nasional negara Asia Tenggara dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 

“Untuk itu, pemerintah harus mencari kandidat Dirut Bank BUMN yang mampu menjawab tantangan zaman dalam 10 tahun ke depan. Saya yakin pemerintah akan memilih orang yang sesuai dengan visi konsolidasi perbankan,” jelas ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistyaningsih, Ahad (11/1).

Ia mewanti-wanti pemerintah agar tidak asal memilih kandidat Dirut Bank BUMN. Kandidat Dirut Bank BUMN diharapkan memiliki komitmen dan visi yang kuat terhadap konsolidasi perbankan. Lantaran kelak bank harus berstatus Qualified Asean Bank (QAB) untuk berekspansi ke negara-negara ASEAN.

Kepala Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik FE UI Telisa Aulia Falianty juga mengatakan, pemerintah sebaiknya mencari sosok yang ahli di bidang perbankan, serta jeli mencari sosok yang tidak alergi terhadap konsolidasi perbankan.  

“Harus cari yang open mind. Alasannya sederhana, karena konsolidasi perbankan itu memang perlu untuk menghadapi MEA 2020 di industri keuangan. Kalau Dirutnya lebih pro, tentu proses ini lebih mudah,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement