Selasa 06 Jan 2015 18:27 WIB

Sistem Harga BBM tak Transparan, ICW: Kami Siap Bantu Pemerintah

Rep: C82/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11).  (Antara/Rudi Mulya)
Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas mengatakan, masalah utama dalam pengelolaan migas adalah transparansi. Transparansi tersebut, lanjutnya, terlihat dalam penetapan harga BBM dan LPG pada bulan Januari 2015.

Menurut Firdaus, ICW bersedia untuk diajak berdiskusi agar terwujud sistem yang lebih transparan. Misalnya dalam menghitung biaya pengelolaan distribusi dan margin yang berbeda.

"mari kita diskusikan lebih transparan," kata Firdaus di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Selasa (6/1).

Firdaus mengatakan, pemerintah harus hati-hati dalam setiap perhitungan. Jangan sampai, lanjutnya, celah yang ada dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Celah ini bisa memungkin oknum melakukan korupsi.

 

"Artinya, jelas-jelas memiliki potensi penyimpangan. Itu untuk bulan Januari. Bagaimana dengan bulan-bulan berikutnya," kata Firdaus.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement