Selasa 30 Dec 2014 23:47 WIB

Kinerja Pasar Modal Indonesia Membaik Pada 2014

Rep: Elba Damhuri/ Red: Hazliansyah
Pasar modal
Pasar modal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski diwarnai berbagai peristiwa politik maupun ekonomi dalam dan luar negeri, pasar modal Indonesia tetap mengalami pertumbuhan yang menggembirakan sepanjang 2014. Kekhawatiran di awal tahun akan adanya koreksi terhadap kinerja pasar modal Indonesia ternyata tidak terbukti.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kekhawatiran itu dikaitkan dengan penyelenggaraan pemilu dan kondisi ekonomi negara-negara besar. OJK menyebut Amerika Serikat dengan kebijakan pengenduran stimulus fiskalnya dan Cina dengan perlambatan ekonomi.

IHSG BEI melonjak hingga 21,15 persen, dari 4.274,18 poin pada penutupan transaksi 2013 menjadi 5.178 pada 29 Desember ini. Pertumbuhan IHSG BEI tersebut hanya sedikit di bawah Bursa Efek Filipina yang mencatat pertumbuhan 22,76 persen.

“Angka-angka yang cukup meyakinkan tersebut mudah-mudahan meningkatkan optimisme kita semua dalam memasuki tahun 2015 mendatang”, ujar Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Selasa (30/12).

Namun, catatan ini cukup jauh di atas indeks-indeks utama Bursa Efek Thailand yang hanya tumbuh 15,45 persen, Jepang 8,83 persen, Singapura 6,32 persen, Hong Kong 2 persen, dan Australia 1,75 persen. Indeks KOSPI Korea dan KLCI Malaysia bahkan mengalami pertumbuhan negatif tahun ini, masing-masing -4,15 persen dan -5,28 persen. 

Dalam periode yang sama, nilai kapitalisasi saham BEI juga tumbuh 19,9 persen. Pertumbuhan tersebut selain didorong oleh meningkatnya IHSG BEI juga karena adanya tambahan 19 emiten baru yang melantai di bursa dan beberapa aksi korporasi khususnya rights issue yang dilakukan 21 emiten dengan total nilai keduanya Rp 47,62 triliun. 

Pada 2014 juga terdapat 86 emiten yang melakukan emisi obligasi korporasi dan sukuk termasuk penawaran umum berkelanjutan dengan total nilai Rp 48,04 triliun rupiah. Hingga saat ini masih ada delapan perusahaan yang masih dalam pipeline dengan perkiraan total nilai emisi sebesar Rp 3.254,95 miliar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement