REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memastikan porsi belanja subsidi BBM pada 2015 akan jauh berkurang. Besaran belanja subsidi menurun lantaran pemerintah bakal menerapkan kebijakan subsidi tetap dan adanya penurunan harga minyak dunia.
Dalam APBN 2015, belanja subsidi energi dialokasikan sebesar Rp 344,7 triliun. Terdiri dari subsidi BBM sebesar Rp 276 triliun dan subsidi listrik Rp 68,7 triliun. "Pemerintah tidak akan memakai sebanyak itu," kata Sofyan di kantornya, Selasa (30/12).
Meski begitu, Sofyan enggan menyebut berapa besar belanja subsidi yang akan diajukan melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (RAPBNP) 2015.
Pokoknya, kata Sofyan, pemerintah menginginkan agar belanja subsidi tidak lagi membebani anggaran. Selain itu, pemerintah akan membuat kebijakan subsidi yang terukur. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan subsidi tetap untuk setiap liter BBM.
"Subsidi tetap membuat pemerintah bisa mengukur secara pasti berapa besaran subsidi yang harus dikeluarkan," ucap dia.
Sebagai catatan, belanja subsidi energi sejak 2009 terus mengalami peningkatan. Pada 2009, belanja subsidi energi sebesar Rp 138,1 triliun, 2010 Rp 192,7 triliun, 2011 Rp 295,4 triliun, 2012 Rp 346,4 triliun, 2013 Rp 355,0 triliun, dan 2014 (APBNP) Rp 403 triliun.